Dalam banyak kasus, nilai koefisien pendapatan adalah positif.Hal ini konsisten dengan gagasan bahwa pendapatan meningkatkan konsumsi berbagai jenis produk, demikian pula sebaliknya. Hanya ada sedikit komoditi yang memiliki nilai elastisitas pendapatan negatif. Dan karena elastisitas pendapatan seringkali digunakan untuk memproyeksikan permintaan komoditi spesifik, sementara nilai elastisitas itu sendiri dapat berubah
seiring peningkatan pendapatan, maka peneliti harus benar-benar hati-hati dan terlatih untuk membuat proyeksi dengan hanya mengandalkan koefisien elastisitas. Dalam analisis empirik, elastisitas pendapatan adakalanya diestimasikan dari observasi pengeluaran konsumen (pendekatan pengeluaran bukan pendekatan kuantitas fisik maupun pendapatan).
Pengeluaran untuk komoditi tertentu dapat diturunkan dari fungsi pengeluaran total . Sebagaimana telah diuraikan di atas elastisitas menunjukkan persentase respon pengeluaran individual terhadap satu persen perubahan pengeluaran total. Pengeluaran individual dalam hal ini dapat diturunkan dari fungsi pendapatan rumahtangga. Koefisien elastisitas yang mengukur derajat responsivitas pengeluaran atas perubahanpendapatan diistilahkan sebagai elastisitas pengeluaran. Elastisitas ini umumnya lebih besar dari nilai elastisitas yang diperoleh dari perhitungan kuantitas fisik. Pengeluaran biasanya lebih responsif terhadap pendapatan daripadaperubahan kuantitas. Hal ini masuk akan mengingat konsumen dengan pendapatan yang lebih tinggi cenderung membeli barang-barang yang lebih berkualitas dan dalam jumlah yang lebih banyak. Jadi menurut Klein (1962) responperubahan pengeluaran terhadap perubahan pendapatan mencakup efek kualitas dan kuantitas.
Kurva Elastisitas Pendapatan
Sumber : Referensi Buku : Pengantar Ekonomi untuk Kelas X
Pengarang : Suryanto Dharma, Bandung
0 komentar:
Posting Komentar