Photobucket

April 25, 2010

Manusia dengan harapannya

Posted by nc blogs 08.36, under , | No comments

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu
mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
bempa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Budi yang hanya mampu n~embeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang nlempunyai harapan yang bcrlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan bulan"

Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak
ada usaha, tidak pemah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq
memperoleh nilai A. luluspun n~ungkin tidak. Harapan hams berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada din sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu te jadi; sehingga
harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat te jadi. Dengan demikian harapan menyangkut
masa depan.

Kegelisahan Manusia

Posted by nc blogs 08.30, under , | No comments

Mengapa Kegelisahan sering Dialami Manusia?

Umumnya manusia tidak menyukai kegelisahan dan mendambakan
kebahagiaan. Tapi justru yang ditakutkan itu sering datang pada
kehidupan kita. Dan yang didambakan itu sering menjauh dari kita.
Mengapa?

Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita. Ada yang
gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal-
hal yang material. Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara lain:

1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
7. Dan lainnya

Jika kesulitan ekonomi dijadikan alasan sebagai penyebab utama, tentu
masih banyak saudara kita yang lebih parah ekonominya dari kita. Tapi
sebagian mereka masih bisa tersenyum, dan nyenyak tidur hanya dengan
beralaskan tikar di bawah jembatan dan di pinggir jalan. Mengapa kita
harus gelisah?

Jika kekhawatiran hilangnya harta, jabatan atau popularitas menjadi
penyebab kegeliasahan. Bukankah semua ini memang tidak kekal,
semuanya bersifat sementara. Padahal masih lebih banyak saudara-
saudara kita yang hidup serba pas-pasan, tidak punya jabatan, apalagi
popularitas. Justru mereka sering dihina. Tapi anehnya, sebagian
mereka masih bisa tersenyum dan nyenyak tidur di dalam rumah kontrakan
yang sempit dan pengap.

Jika pasangan hidup ideal yang menjadi penghalang kebahagiaan rumah
tangga, tentu kita saksikan banyak saudara-saudara kita tanpa pasangan
yang "ideal", tapi mereka bisa menikmati kebahagiaan dalam rumah
tangga. Mengapa kita harus gelisah hanya karena belum mendapatkan
pasangan yang "ideal" dalam pikiran dan khayalan kita. Bukankah
Rasulullah saw telah memberi tuntunan dalam mencari pasangan,
sekaligus kreterianya, cara memperolehnya, cara dan cara ... lainnya.

Kehilangan pasangan sering menjadi sebab kegelisahan bahkan banyak
menimpa kehidupan manusia, terutama kalangan istri. Semakin banyak
rizki dan harta yang diraihnya semakin besar kegelisan yang akan
menimpanya. Mengapa? Memang tidak sedikit terjadi melimpahnya harta
membuka peluang yang luas hilangnya kesetiaan pasangan suami-isteri.
Mungkin fenomena ini yang sering mendatangkan kegelisahan. Bahkan
tidak jarang sebagian isteri tak sanggup memejamkan matanya di larut
malam karena sang suami belum pulang. Pikirannya terbang melayang ke
alam yang negatif penuh curiga. Mengapa ini terjadi? Padahal
sebelumnya mengharapkan datangnya limpahan harta. Setelah harta
melimpah justru kegelisahan pun juga datang.

Pada dasarnya semua manusia mendambakan kebahagiaan, dan tidak
menginginkan kegelisahan. Kebahagiaan itu satu, dan kegelisahan juga
satu. Bisa diraih oleh setiap manusia yang kaya atau yang miskin, yang
punya jabatan atau yang jelata, yang ternama atau yang tak dikenal,
berpasangan atau yang belum, yang sehat atau sedang sakit, yang
berkarier atau yang belum. Sebaliknya kegelisahan juga bisa datang
pada setiap manusia dari semua lapisan dan tingkatan.

Pertanyaannya: Mengapa kebahagian yang sangat didambakan oleh setiap
manusia sulit diperolehnya? Dan kegelisahan yang sangat tidak
disukainya justru mudah datang dan bersahabat dengannya?

Pertanyaan ini akan terjawab oleh artikel berikutnya, artikel yang
penuh dengan nuansa bimbingan hadis-hadis Rasulullah saw dan Ahlul
baitnya (sa).

Manusia dalam bertanggung jawab

Posted by nc blogs 08.22, under , | No comments



Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.

Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."

Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....


Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."

Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan kemudian dibawa ke hadapan khalifah. Beliau bertanya: "Mengapa kamu mencuri?", pencuri itu menjawab "Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya." Khalifah Umar kemudian menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran dan bertanya "Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?" Khlaifah menjawab "Karena ia telah berdusta kepada Allah."


Apa Pandangan kita untuk nanti??

Posted by nc blogs 08.19, under , | No comments


Keragaman budaya bangsa Indonesia diungkapkan dengan kalimat Bhinneka Tunggal Ika yang mengandung arti, meskipun bangsa Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, budaya dan bahasa, tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia itu satu sebagai bangsa.

Secara konsepsional, keragaman budaya itu merupakan aset bangsa, oleh karena itu perbedaan tidak harus dipersoalkan, sepanjang perbedaan itu dalam kerangka persatuan. Pancasila sering disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Artinya nilai-nilai dari sila-sila Pancasila memang digali dari khazanah kebudayaan bangsa. Dari itu maka setiap pandangan hidup warga bangsa dijamin eksistensinya. Setiap warga negara dijamin oleh Undang-Undang untuk menjalankan agamanya sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya. Dalam perjalanan bangsa, pandangan Komunismepun pernah diakomodir dalam poros Nasakom. Hanya karena kesalahan PKI yang menggunakan kekerasan dalam peristiwa G.30.S lah yang menyebabkan faham komunis terlarang secara konstitusional di Indonesia.


Data sejarah bangsa menunjukkan bahwa aspirasi Islam sebagai way of life tak pernah berhenti terlibat dalam pergumulan ideologis, termasuk dalam proses perumusan UUD 45, dan kesemuanya berjalan sangat wajar karena mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam. Oleh karena itu tak bisa dipungkiri bahwa di dalam Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya terkandung butir-butir pandangan hidup Islam.

Berbicara mengenai Islam sebagai pandangan hidup dapat terungkap jika kita dapat memahami masalah HIDUP yang pada garis besarnya meliputi tiga permasalahan, yaitu (a) pandangan hidup, (b) Pola Hidup, dan (c) Etika hidup.

Pandangan Hidup umat manusia sepanjang sejarahnya mencatat banyak ragam pandangan hidup, baik yang dikenal sebagai filsafat maupun yang dikenal sebagai ajaran leluhur, maupun yang dikenal sebagai agama/ajaran Tuhan. Dalam Islam, pandangan hidup itu disebut aqidah (suatu keyakinan yang mengikat batin manusia). Karena mengikat batin maka aqidah menjadi pegangan hidup. Aqidah Islam memperkenalkan kepada manusia tentang Tuhan, tentang alam raya dan tentang makhluk manusia, di mana setiap individu termasuk di dalamnya.

Semua manusia secara naluriah mengenal dirinya dan alam sekitarnya sampai kepada alam raya. Secara naluriah manusia juga mengenal Tuhan (sekalipun dalam berbagai macam persepsi) dan pengenalannya itu saat menjadi keyakinan, memberikan pandangan hidup tertentu yang dijadikannya pegangan hidup bagi dirinya. Pandangan hidup yang diajarkan Islam menjelaskan kepada manusia bahwa ke-HIDUP-an itu adalah sesuatu yang amat mulia dan amat berharga. Hidup yang dianugerahkan Allah kepada manusia merupakan modal dasar untuk memenuhi fungsinya dan menentukan harkat dan martabatnya sendiri.

Oleh karena itu pesan-pesan al Qur'an dan hadis Rasulullah sendiri memberikan banyak peringatan kepada manusia supaya menggunakan modal dasar tersebut secermat mungkin dan jangan sekali-kali menyia-nyiakannya, karena ia sangat terbatas, baik waktunya maupun ruangnya. Lebih jauh lagi dijelaskan tentang adanya dua jenis ke-HIDUP-an, yaitu kehidupan manusia di bumi yang sangat terbatas ruang dan waktunya, dan karena keterbatasannya itu ia tidak bersifat kekal abadi, namun sifatnya nyata sehingga setiap orang mudah mengenalnya dan merasakannya.

Pada dasarnya kehidupan ini menyenangkan bagi manusia, karena bumi dan alam sekitarnya sudah dipersiapkan sedemikian rupa oleh Allah untuk mendukung kehidupan manusia. Ciri kesenangan inilah kemudian mendominasi pandangan hidup kebanyakan orang sehingga menjadikan "kesenangan" itu sebagai identifikasi dari kehidupan itu sendiri. Pandangan yang demikian itu direkam dalam surah al Hadid; di mana digambarkan bahwa yang dianggap kehidupan yang sesungguhnya ialah; permainan, senda gurau, kemegahan, perlombaan memperkaya diri, dan memperbanyak keturunan/pendukung (Q/57:20). Hal ini lebih diperjelas dalam surat Ali `Imran dimana digambarkan bahwa manusia menjadi tertarik mencintai segala yang menggiurkan, di antaranya; wanita-wanita, putera-puteri, emas dan perak yang bertumpuk-tumpuk, kendaraan pilihan, ternak dan sawah ladang. Semua itu adalah kenyataan-kenyataan yang sudah sangat dikenal oleh semua manusia, dan sebagian mereka sempat merasakan nikmatnya.

Pada dasarnya hal itu semua tidak pada tempatnya untuk dibenci atau diremehkan, karena kesemuanya itu adalah sebahagiaan dari nikmat Allah yang dipersiapkan untuk mendukung kehidupan manusia. Namun pemanfaatannya harus sesuai dengan petunjuk penggunaannya, dan ini terkait dengan pola hidup.

Selanjutnya jenis kehidupan lain yang diperkenalkan Islam adalah kehidupan di alam akhirat yang mutunya lebih tinggi, karena tidak terbatas dan bersifat kekal abadi. Segala kenikmatan yang ada di dalam kehidupan akhirat adalah lebih sempurna. Kedua jenis kehidupan tersebut itu bukan berdiri sendiri-sendiri, tetapi yang kedua merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari yang pertama. Alam akhirat merupakan tempat dan saat perhitungan akhir, dan penentuan nilai tetap bagi setiap manusia yang pernah menjalani kehidupan di alam dunia. Alam akhirat bukan lagi tempat dan waktu bekerja dan berbuat, tetapi hanyalah tempat dan saat menerima hasil akhir kerja dan perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu selama kita hidup di bumi ini. Dengan demikian, nyatalah bahwa kehidupan sebelumnya itu (yakni di dunia) sangat penting artinya. Kesempatan bekerja dan berbuat hanyalah didapatkan dalam kehidupan di alam dunia ini saja. Jadi benar-benarlah bahwa kehidupan di alam dunia ini merupakan modal dasar bagi manusia.


Keadilan (Berlakukah??)

Posted by nc blogs 08.14, under , | No comments


BUKAN bermaksud untuk mengkelas-kelaskan anggota masyarakat. Namun fakta menunjukkan bahwa ada perbedaan perlakuan yang diberikan kepada mereka yang dekat dengan kekuasaan, mereka yang empunya, dengan mereka yang papa, mereka yang tidak berdaya.

Apa yang dialami Keluarga Kadana di Indramayu merupakan contoh yang nyata ketidakadilan hukum kepada orang kecil. Karena tidak ada koneksi, mereka menjadi korban pemerasan aparat ketika memperjuangkan keadilan bagi dirinya.


Ketidaktahuan Keluarga Kadana bukannya dipermudah, malah dipersulit. Di tengah kebingungan, orang akhirnya dihadapkan kepada ketiadaan pilihan. Kita lihat bagaimana Keluarga Kadana akhirnya menjual rumah tinggal mereka untuk membayar uang Rp 14 juta kepada oknum polisi.

Rumah sudah dijual, uang sudah diberikan, namun keadilan tidak kunjung didapatkan. Kadana tetap mendekam di dalam penjara dan ia tetap harus menunggu keputusan kasasi yang ia ajukan ke Mahkamah Agung.

Persoalannya bukan lamanya proses hukum yang harus dinantikan Kadana, namun istri dan empat anaknya kini harus menderita karena mereka tidak memiliki lagi tempat bernaung. Mereka terpaksa tinggal di bekas kandang kambing miliknya, dengan fasilitas yang seadanya.

Apa yang dialami Keluarga Kadana bukan sekadar sebuah potret kemiskinan, tetapi potret ketidakberdayaan. Keadilan bukannya berpihak kepada kebenaran, tetapi kepada materi. Siapa yang memiliki banyak materi, mereka banyak mendapatkan hak istimewa. Mereka yang miskin dan tidak berdaya, mereka hanya bisa menderita.

Lihat saja Arthalyta Suryani misalnya. Perempuan pengusaha itu tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi menyogok Jaksa Urip Gunawan. Ketika menjalani hukuman, ia mendapat keistimewaan di mana tempat tahanan yang tidak ubahnya seperti hotel berbintang. Tidak hanya itu, atas nama kemanusiaan, Mahkamah Agung memberikan keringanan hukuman kepadanya.

Kalau Arthalyta bukannya orang yang berada, tidak mungkin ia akan mendapat keistimewaan seperti itu. Karena kekuatan uang maka ia bisa dicarikan pembenaran untuk mendapatkan semua yang ia inginkan.

Tidak adanya hukum yang memberi keadilan membuat masyarakat kehilangan kepercayaan kepada sistem hukum. Padahal tidaklah mungkin kita bisa membangun demokrasi yang sehat tanpa ada sistem hukum yang bisa diandalkan.

Inilah sebenarnya tantangan terberat pemerintah pascareformasi. Bagaimana kita bisa membangun sistem hukum yang bisa dipercaya. Itu membutuhkan dukungan hadirnya aparat hukum yang bukan hanya memiliki integritas tinggi, tetapi memiliki kompetensi yang tinggi.

Sekarang ini kita menghadapi kondisi di mana aparat penegak hukum sangat tidak bisa dipercaya. Mereka bukanlah penegak hukum yang mengawal bagaimana peraturan seharusnya dijalankan, tetapi hanya sekumpulan orang yang yang rakus akan materi dan tega untuk memperdagangkan hukum.

Terungkapnya kasus Gayus Tambunan menjadi pembenaran bobroknya sistem hukum kita. Bagaimana mulai dari polisi, jaksa, hingga hakim bisa bersekongkol untuk merekayasa sebuah tindakan korupsi yang dilakukan aparat pajak, hanya karena ada uang yang bisa mereka dapatkan dari sana.

Kita percaya bahwa kasus Gayus Tambunan hanyalah punya dari gunung es. Begitu banyak kasus yang secara sengaja direkayasa karena ada permainan uang di sana. Hukum bisa dibeli oleh mereka-mereka yang memiliki uang yang banyak.

Sekarang ini hukum hanya tegas kepada mereka yang tidak berdaya. Bahkan seperti kasus Kadana, hukum justru bersalah guna. Ia sangat kejam karena menghukum orang yang tidak bersalah. Begitu banyak orang yang dihukum bukan karena kesalahan yang ia perbuat. Sementara mereka yang jelas-jelas bersalah bisa lenggang-lenggang kangkung.

Hancurlah sebuah negeri apabila tidak memiliki sistem hukum yang bisa diandalkan. Inilah yang seharusnya menggugah pemerintah untuk segera bertindak membenahi kekacauan ini, karena keadaannya sudah demikian parah. Kita harus menggunakan cara yang luar biasa untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Manusia dan keindahan

Posted by nc blogs 08.11, under , | No comments


Kadang pernah terpikir bahwa dengan majunya teknologi dan ilmu pengetahuan membuat kehidupan dibumi ini menjadi lebih baik. Dengan teknologi seperti internet, orang mampu berkomunikasi secara global tanpa batasan. Begitu pula kemajuan ilmu pengetahuan, orang bisa membuat gedung-gedung megah, bangunan yang menjulang tinggi dan kelap-kelip lampu yang menghiasi malam. Semuanya itu adalah keindahan yang cukup menarik untuk dirasakan. Tapi apakah keidahan gedung, bangunan dan keramaian kelap-kelip lampu di malam hari dapat menandingi keindahan alam?.


Alam yang diciptakan Allah berupa gunung, hutan, laut berikut isinya, dan masih banyak lagi. Ambil contoh hutan, di dalamnya memiliki berjuta-juta bahkan tidak terhingga atas keindahan dan adanya kehidupan makhluk hidup yang luar biasa. Keindahan hutan memang lebih indah untuk dinikmati dan disyukuri. Lalu bagaimana dengan gedung, bangunan pencakar langit sekalipun apakah mampu menggantikan keindahan alam semesta???.

“Alam memiliki keindahan yang tidak dapat terukur. Hingga saat ini pun belum ada manusia yang mampu menilai dan mengukur keindahan alam di dunia”

Bagaimanapun canggihnya manusia dalam berkarya, ternyata belum ada yang bisa menggantikan ciptaan alam semesta. Manusia boleh bangga dengan hasil ciptaan manusia. Tapi ciptaan manusia berupa gedung, bangunan pencakar langit hanya sebatas keindahan biasa saja. Semoga manusia yang berkarya tidak angkuh terhadap hasil karyanya. Manusia yang hidup di bumi ini pasti akan puas dan senang ketika mengujungi keindahan alam, seperti gunung, hutan, air terjun, laut dan isinya, pergi ke pulau-pulau yang menyuguhkan kemolekannya. Pada saat manusia suntuk kemungkinan yang dituju yaitu keindahan alam bukan keindahan gedung, bangunan pencakar langit dsb. Ini bukti bahwa manusia tidak terlepas dari keidahan alam yang nota bene adalah lingkungannya, tempat hidup makhluk hidup. Alam memiliki keindahan yang tidak dapat terukur. Hingga saat ini pun belum ada manusia yang mampu menilai dan mengukur keindahan alam di dunia. Jika dipikir lebih jauh, Untuk apa para wisatawan luar negeri berkunjung ke Indonesia? Misalnya ke pulau dewata (Bali). Mereka hanya ingin melihat dan merasakan keindahan alam bali dengan pantai yang indah, pasir putih yang masih elok, dan ombak yang ideal untuk surfing dan yang paling menarik yaitu menyaksikan sun rise dan sunset. Lalu kenapa mereka tidak membanggakan kota Jakarta (yang dengan bangga menyatakan sebagai kota megapolitan, aslinya ‘the big village’) dengan ribuan gedung pencakar langit, hiburan malam dsb. Jawabnya adalah karena manusia memiliki rasa atas keindahan alam, manusia adalah bagian dari alam bukan bagian dari gedung yang ‘mencakar’ langit namun tak sampai dan gedung yang menembus lapisan tanah (basement). Itulah hebatnya keidahan alam. Ingat!! jangan merusak alam ini. Ada kata di supermarket yang berbunyi ‘pecah berarti membeli’. Begitu pula jika Merusak keindahan alam berarti harus membeli harga mahal. Tapi sayang keindahan alam tidak boleh diperjualbelikan. Karena manusia tidak mampu untuk menciptakan keindahan alam itu seperti semula. Manusia hanya bisa manambahkan dan menjaganya agar tidak berubah dari aslinya.

“Untuk apa para wisatawan luar negeri berkunjung ke Indonesia? Misalnya ke pulau dewata (Bali). Mereka hanya ingin melihat dan merasakan keindahan alam bali dengan pantai yang indah, pasir putih yang masih elok, dan ombak yang ideal untuk surfingdan yang paling menarik yaitu menyaksikan sun rise dan sunset”

Kerusakan Demi Kerusakan Alam

Sayang beribu-ribu sayang. Keindahan alam yang masih alami harus terpaksa berubah fungsi, rusak dan bahkan sudah tidak ada lagi. Tidak lain dan tidak bukan adalah Karena ulah dari manusia. Manusia secara sadar merusak keindahan alam yang masih alamiah. Mereka dengan sengaja merusak hutan dengan menebangi (Illegal Logging), membunuh satwa-satwa liar yang tergolong langka, menangkap ikan dengan menggunakan pukat harimau dan bom, mencemari air laut dengan limbah, sampah dll. Sebenarnya masih banyak jenis perbuatan yang merusak lingkungan alam. Jika perbuatan merusak ini semakin menjadi-jadi dan tidak dapat di tanggulangi maka nilai tertinggi dari keindahan akan segera punah. Manusia akan bingung harus mencari dan menemukan keindahan alam yang alami.

Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah namun seakan tidak pernah peduli untuk menjaga dan melestarikan keaslian alam. Berdasarkan informasi, hanya terdengar expliotasi dan exploitasi secara besar-besaran terhadap kekayaan alam. Sehingga muncullah kerusakan demi kerusakan yang teramat parah. Seperti yang terjadi di pulau papua, akibat penambangan emas dan timah, di wilayah yang sebelumnya masih indah, kini tinggal kubangan besar menyerupai bekas jatuhnya meteor. Begitu pula, hutan hujan tropis di Kalimantan yang telah banyak berubah menjadi hutan sawit dan aktifitasillegal logging. Dengan berubahnya hutan tropis mengakibatkan hilangnya habitat satwa liar yang seharusnya di lindungi. Orang utan banyak yang di tangkapi, dijual dan dibunuh. Lalu bagaimana dengan nasib satwa-satwa lainya??mungkinkan mereka punah??lalu siapa yang bisa mengembalikan seperti sedia kala??


Manusia dan Penderitaan

Posted by nc blogs 07.56, under , | No comments

Berbagai bentuk penderitaan yang dialami manusia bila dipandang secara Sosiologis dapat dikaji secara negatif dan positif. Secara negatif hal tersebut dapat terjadi karena paham khayalan/prasangka berlebihan yang berasal dari dalam diri seseorang sehingga dia menderita seperti kesepian karena tidak mampu (minder) untuk bersosialisasi dengan orang lain, ketakutan karena siksaan bathin, kegelapan, perasaan sakit maupun perasaan gagal yang kesemuanya bisa saja terjadi karena ketidak mampuan seseorang dalam melakukan Sosialisasi sehingga dianggap melakukan tingkah laku Sosiopatik/penyimpangan perilaku sosial. Daam hal ni seorang individu mulai kanak-kanak hingga dewasa mempelajari pola-pola tindakan dari orang-orang disekelilingnya sehingga diharapkan mampu merasakan penderitaa orang lain dan sebaliknya. Dalam hal ini melalui interaksi seseorang dapat melepaskan penderitaan batinnya (bahasa anak mudanya ‘curhat’, apakah itu karena ‘berantem’ dengan pacarnya, permasalahan dengan keluarga atau karena ibu kost yang terus menagih uang kost sementara kiriman dari orang tua belum datang dan sebagainya) dan itu harus terjadi suatu bentuk komunikasi yang bersifat positif (seperti dengan menghindari sifat pelit dalam berteman, toleransi dan sebagainya) sehingga penderitaanya dapat hiang atau berkurang.

Sebaliknya bila dipandang secara positif berarti penderitaan tersebut ditimbulkan karena sesuatu yang telah dilakukannya.


Jadi ada faktor penyebab dan akibatnya. Jadi misalnya si A terlihat sebagai seorang yang kesepian, maka kita harus mencari sebab mengapa dia menjadi kesepian; apakah karena minder (fisiknya tidak bagus), merasa miskin, mudah tersinggung dalam berteman atau dinilai pelit sehingga dijauhi oleh teman-temanya yang nantinya akan membuat si A seperti seorang yang menderita. Setelah dilakukan pengamatan terhadap si A maka bisa diambil keputusan agar dia harus percaya diri dalam berteman karena otaknya yang pintar, merasa tidak pernah melakukan pencurian dan korupsi uang, tidak bermental cengeng bila disinggung /diolok temannya atau merasa murah hati untuk membeli rokok dan membayarkan ongkos temannya sehingga dia tidak lagi merasa menderita.

Kekalutan Mental biasanya dialami oleh berbagai status individu dalam masyarakat. Biasanya terdapat dikota besar, pada anak-anak usia muda dapat saja terjadi bila mengejar sesuatu yang diinginkanya namun kemampuan tidak mencukupi maupun karena rasa cinta kasih yang tak terbalas, kaum wanita yang umumnya terlalu bersikap subjektif dan sering bersikap latah, orang-orang yang tidak beragama dengan contoh berpacaran dengan tidak tujuan untuk menikah sehingga secara fitrah dia tidak pernah merasa tenang, maupun orang-orang yang terlalu mengejar materi dengan perumpamaan dia telah dikibuli oleh orang padahal dia sudah merasa yakin akan mendapatkan materi yang dimaksudkannya sehingga jiwanya menjadi kalut yang kesemua kekalutan mental tersebut akan berdampak terjadinya agresi, regresi, fiksasi, proyeksi, identifikasi, narsisme maupun autisme dan harus diatasi dengan berkonsultasi kepada para ahli/psikiater.


Kebudayaan dalam diri Manusia

Posted by nc blogs 07.44, under , | No comments

Banyak teori telah dikemukakan, di antaranya adalah pemikiran dari aliran materialisme, idealisme, realisme klasik, dan teologis.
Di samping itu, beberapa ahli telah berusaha merekonstruksikan kedudukan manusia di antara makhluk lainnya. Juga berusaha membandingkan manusia dengan makhluk lainnya. Dari hasil perbandingan tersebut ditemukan bahwa semua makhluk mempunyai dorongan yang bersifat naluriah yang termuat dalam gen mereka.




Sementara yang membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah kemampuan manusia dalam hal pengetahuan dan perasaan. Pengetahuan manusia jauh lebih berkembang daripada pengetahuan makhluk lainnya, sementara melalui perasaan manusia mengembangkan eksistensi kemanusiaannya.

Dalam menyangkut Kebudayaan
Kebudayaan sering kali dipahami dengan pengertian yang tidak tepat. Beberapa ahli ilmu sosial telah berusaha merumuskan berbagai definisi tentang kebudayaan dalam rangka memberikan pengertian yang benar tentang apa yang dimaksud dengan kebudayaan tersebut.

Akan tetapi ternyata definisi-definisi tersebut tetap saja kurang memuaskan. Terdapat dua aliran pemikiran yang berusaha memberikan kerangka bagi pemahaman tentang pengertian kebudayaan ini, yaitu aliran ideasional dan aliran behaviorisme/materialisme. Dari berbagai definisi yang telah dibuat tersebut, Koentjaraningrat berusaha merangkum pengertian kebudayaan dalam tiga wujudnya, yaitu kebudayaan sebagai wujud cultural system, social system, dan artifact.

Kebudayaan sendiri disusun atas beberapa komponen yaitu komponen yang bersifat kognitif, normatif, dan material. Dalam memandang kebudayaan, orang sering kali terjebak dalam sifat chauvinisme yaitu membanggakan kebudayaannya sendiri dan menganggap rendah kebudayaan lain. Seharusnya dalam memahami kebudayaan kita berpegangan pada sifat-sifat kebudayaan yang variatif, relatif, universal, dan counterculture.


Tentang sebuah perasaan (manusia dan cinta kasih)

Posted by nc blogs 07.41, under , | No comments

Cinta hanya datang pada mahluk Tuhan yang bernama manusia karena pada diri setiap diri manusia akan selalu diimbangi oleh akal dan nafsu. Dan cinta tidak akan pernah datang pada mahluk Tuhan lainnya karena mereka “Mahluk Tuhan Selain manusia” hanya memilki nafsu saja atau bahkan tidak sama sekali,

Jika kita dengar kata – kata itu maka akan teringat pada satu definisi dasar yang berhubungan dengan persaan yang mungkin dapat mengingatkan kita pada seseorang yang memilki arti khusus dalam diri atau hidup kita. Persaan itu “Cinta” pasti akan datang pada diri setiap manusia ditampik atau tidak. Nurani setiap manusia pasti akan mengakui tentang perasaan yang satu itu ”Cinta” hanya saja mulutlah yang berkata bohong.


Sebagai contoh sederhana malaikat, ia hanya memilki kebaikan saja dan selalu beribadah pada Tuhan begitu pula Iblis yang hanya memilki nafsu keburukan “menghasut dan selalu mengajak kita “manusia” agar mengikuti jalannya”. Kebaikan dan keburukan tersebut dapat dikategorikan kedalam nafsu atau emosionalitas. Pada binatang dan tumbuhanpun demikan. Hewan atau binatang hanya memilki nafsu dan bukan cinta karena pada hewan atau binatang didak disertai akal dan nurani.

Perasaan yang berawal dari pandangan mata hingga turun kehati merupakan bagian dari hidup dan kehidupan manusia, yang esensinya dapat melahirkan kreatifirtas dan cipta atau hasil karya melalui proses akhir, yaitu tanggung jawab. Cinta pada dasarnya dapat dikatakan sebagai budaya yang menggunakan perasaan serta akal sehat.

Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang dituangkan dalam goresan kertas dan kanvas seperti seni lukis dan gambar.

Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang memadukan irama dan nada dalam satu dinamisasi yang dikenal sebagai lagu dan seni musik.

Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni melalui goresan pena yang disebut sajak, pantun atau novel.

Dari sebuah cinta dapat melahirkan satu bentuk seni yang menggabungkan antara medidisasi nada dan goresan pena yang melahirkan drama, film dan lain sebagainya.

Dan dari sebuah cintalah dapat melahirkan tanggung jawab, baik pada pasangan atau orang yang kita cintai atau pada lainnya, maka

Dari sebuah cintalah terlahir manusia – manusia baru yang menghuni semesta kita ini.

Ungkapan yang ditimbulkan dari satu kata cinta tentulah tidak dapat dilepaskan dari suatu media perantara yang dapat menggambarkan dan memvisualisasikan serta mendefinisikan tentang perasaan “Cinta” tersebut, baik melalui alat komunikasi “bahasa” yang melahirkan sajak, puisi dan lain sebagainya atau bahkan yang meng-irama-kan nada dan shimpony.

Jika kita berbicara mengenai cinta maka itupun tidak dapat dipisahkan dengan unsur – unsur seni dan kebudayaan yang ada. Cinta sama dengan budaya yaitu suatu rasa, karya dan karsa.

Cinta bukanlah suatu monopoli orang dewasa saja tetapi cinta juga dapat hadir pada anak kecil tanpa memandang siapa, dari mana, warna kulit dan lain sebagainya. Karena cinta pada dasarnya merupakan suatu rasa yang sangat sulit untuk diungkapkan, baik dengan kata atau nada. Cinta itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari kasih dan sayang karena keduanya “antara kasih dan sayang” merupakan aplikasi lanjutan atau esensi dari sebuah kata cinta melalui beberapa kata dalam bentuk kasih, sayang, pemujaan dan lainnya yang kesemuanya akan dibalut dalam satukata tingkat tinggi, yaitu tanggung jawab.

Cinta itu sendiri memilik unsur – unsur yang mempengaruhinya. Dengan kata lain penunjang sebagai pembuktian dari pengorbanan karena cinta syarat akan pengorbanan. Seperti ; Tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, pengertian saling percaya dan terbuka dan masih banyak lagi.

Muhamad Iqbal. eorang philosof Pakistan mengatakan tentang cinta. Cinta dimata Iqbal memiliki dimensi spiritual yang dinamakan Isyq-o muhasbat yang memberikan daya kreatifitas yang hidup dan sebagai berdirinya suatu pribadi dan kepribadian. Dimana cinta menduduki urutan pertama dalam tariqh (suatu jalan, cara atau ikhtiar) hingga menuju penyempurnaan diri dan pensucian hati. Cinta menurutnya juga merupakan stasiun terakhir yang terletak pada Tuhan yang bersifat fundamental.

Definisi tepat yang dapat menggambarkan tentang cinta sangatlah sulit untuk dijelaskan secara terperinci dan sempurna, karena jika api cinta sudah berlobar maka akan sangat sulit untuk dipadamkan. Cinta merupakan kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan fungsi – fungsi kecerdasan emosional dan secara spiritualitas dapat menembangkan potensi – potensi orang yang sedang mengalaminya.


April 15, 2010

Menjadi Seorang Sahabat

Posted by nc blogs 06.54, under , | No comments

Ada satu perbedaan antara menjadi seorang kenalan dan menjadi seorang sahabat.

Pertama, seorang kenalan adalah seorang yang namanya kau ketahui, yang kau lihat berkali-kali, yang dengannya mungkin kau miliki persamaan, dan yang disekitarnya kau merasa nyaman. Ia adalah orang yang dapat kau undang ke rumahmu dan dengannya kau berbagi. Namun mereka adalah orang yang dengannya tidak akan kau bagi hidupmu, yang tindakan-tindakannya kadang-kadang tidak kau mengerti karena kau tidak cukup tahu tentang mereka.

Sebaliknya, seorang sahabat adalah seseorang yang kau cintai... Bukan karena kau jatuh cinta padanya, namun kau peduli akan orang itu, dan kau memikirkannya ketika mereka tidak ada.

Sahabat-sahabat adalah orang dimana kau diingatkan ketika kau melihat sesuatu yang mungkin mereka sukai, dan kau tahu itu karena kau mengenal mereka dengan baik.

Mereka adalah orang-orang yang fotonya kau miliki dan wajahnya selalu ada di kepalamu.


Mereka adalah orang-orang yang kau lihat dalam pikiran mu ketika kau mendengar sebuah lagu di radio karena mereka membuat dirimu berdiri untuk menghampiri mereka dan mengajak berdansa dengan mereka atau mungkin kau yang berdansa dengan mereka, mungkin mereka menginjak jari kakimu, atau sekedar menempatkan kepala mereka di pundakmu.

Mereka adalah orang-orang yang diantaranya kau merasa aman karena kau tahu mereka peduli terhadapmu. Mereka menelpon hanya untuk mengetahui apa kabarmu, karena sahabat sesungguhnya tidak butuh suatu alasanpun.

Mereka berkata jujur-pertama kali - dan kau melakukan hal yang sama.

Kau tahu bahwa jika kau memiliki masalah, mereka akan bersedia mendengar.

Mereka adalah orang-orang yang tidak akan menertawakanmu atau menyakitimu, dan jika mereka benar-benar menyakitimu, mereka akan berusaha keras untuk memperbaikinya.

Mereka adalah orang-orang yang kau cintai dengan sadar ataupun tidak.

Mereka adalah orang-orang dengan siapa kau menagis ketika kau tidak diterima di perguruan tinggi dan selama lagu terakhir di pesta perpisahan kelas dan saat wisuda.

Mereka adalah orang-orang yang pada saat kau peluk, kau tak akan berpikir berapa lama memeluk dan siapa yang harus lebih dahulu mengakhiri.

Mungkin mereka adalah orang yang memegang cincin pernikahanmu, atau orang yang mengantarkan / mengiringmu pada saat pernikahanmu, atau mungkin adalah orang yang kau nikahi.


April 11, 2010

cinta??

Posted by nc blogs 02.04, under | No comments

kata'a yah, ada yang bilang kalo :
*cinta itu bahgia tapi menyakitkan, karna saat kita mencintai kita merasa bahagia, tapi pada saat kita merasa cemburu suka terluka..

*Cinta Tak Harus Memiliki" , betul, betul,betul?? hmm.. ternyata itu hanyalah sekedar omongan bulshit doang, karena gw yakin semua orang pasti ingin memiliki, bahkan terkadang merasa harus memiliki.


*cinta adalah bahagia bila melihat orang yang kita cintai bahagia" . hhaa.. bohong banget tuh,, gw yakin sebenar'a kita hanya pura-pura doang buat bahagia, di saat hati kita sakit. sebenar'a hal macem inilah yang ngbelajarin kita buat menjadi orang yang munafik. hhiihh

*Lebih bahagia dicintai daripada mencintai", hmm bner ga yah??? kaya'a ga juga dh, cz pada saat kita merasa dicintai, maka hanya rasa bangga lah yang akan timbul pada diri kita, tapi bila kita merasakan yang nama'a mencintai, maka kita akan mengetahui yang nama'a kebahagiaan dalam arti sesungguhnya.