Photobucket

Oktober 03, 2010

Manfaat internet dalam dunia pendidikan

Posted by nc blogs 21.36, under , | No comments


Teknologi internet hadir sebagai media yang multifungsi. Komunikasi melalui internet dapat dilakukan secara interpesonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara masal, yang dikenal one to many communication (misalnya mailing list). Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seperti pada metoda konvensional dengan adanya aplikasi teleconference.

Berdasarkan hal tersebut, maka internet sebagai media pendidikan mampu menghadapkan karakteristik yang khas, yaitu
a. sebagai media interpersonal dan massa;
b. bersifat interaktif,

c. memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun asinkron.

Karakteristik ini memungkinkan pelajar melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas bila dibandingkan dengan hanya menggunakan media konvensional.
Teknologi internet menunjang pelajar yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap dapat menikmati pendidikan. Metoda talk dan chalk, ”nyantri”, ”usrah” dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, mailing list, dan chatting. Mailing list dapat dianalogikan dengan ”usrah”, dimana pakar akan berdiskusi bersama anggota mailing list. Metoda ini mampu menghilangkan jarak antara pakar dengan pelajar. Suasana yang hangat dan nonformal pada mailing list ternyata menjadi cara pembelajaran yang efektif seperti pada metoda ”usrah”.

Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan teknologi informasi :
•arus informasi tetap mengalir setiap waktu tanpa ada batasan waktu dan tempat;
•kemudahan mendapatkan resource yang lengkap,
•aktifitas pembelajaran pelajar meningkat,
•daya tampung meningkat,
•adanya standardisasi pembelajaran,
•meningkatkan learning outcomes baik kuantitas/kualitas.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet bukanlah pengganti sistem pendidikan. Kehadiran internet lebih bersifat suplementer dan pelengkap. Metoda konvensional tetap diperlukan, hanya saja dapat dimodifikasi ke bentuk lain. Metoda talk dan chalk dimodifikasi menjadi online conference. Metoda ”nyantri” dan ”usrah” mengalami modifikasi menjadi diskusi melalui mailing list.

Sumber : kompas.com

Game Online menyebabkan kepribadian ganda

Posted by nc blogs 16.20, under ,, | No comments


Hasil penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Hanover, Jerman mengatakan, game online bisa mengakibatkan kepribadian ganda. Seorang wanita yang sering main game online tiap hari selama 3 bulan, dengan memainkan beberapa tokoh yang berbeda. Ternyata, tokoh-tokoh imajinasi itu mengambil alih kepribadiannya. Sehingga, wanita tersebut kehilangan kendali atas identitas dan kehidupan sosialnya.

Banyak psikolog Indonesia yang mengatakan, dampak psikis orang yang suka memainkan game online adalah sulitnya konsentrasi dan susahnya bersosialisasi. Karena terus-terusan keasyikan main game bahkan kecanduan,
itu akan membuat orang malas belajar dan sulit berkonsentrasi. Banyak pelajar suka bolos, demi mainan ini. Dampak sosialnya, game online bikin orang jadi cuek, kurang peduli dengan lingkungannya.

Dampak Video Game pada Aktivitas Otak

Akio Mori seorang professor dari Tokyo’s Nihon University melakukan riset mengenai dampak video game pada aktivitas otak. Dari penelitian Akio Mori tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 poin penting yang antara lain:

Pertama, penurunan aktivitas gelombang otak depan yang memiliki peranan sangat penting, dengan pengendalian emosi dan agresivitas sehingga mereka cepat mengalami perubahan mood, seperti mudah marah, mengalami masalah dalam hubungan sosial, tidak konsentrasi, dan lain sebagainya.

Kedua, penurunan aktivitas gelombang beta merupakan efek jangka panjang yang tetap berlangsung meskipun gamer tidak sedang bermain game. Dengan kata lain para gamer mengalami “autonomic nerves” yaitu tubuh mengalami pengelabuan kondisi di mana sekresi adrenalin meningkat, sehingga denyut jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen terpacu untuk meningkat. Bila tubuh dalam keadaan seperti ini maka yang terjadi pada gamer adalah otak mereka merespon bahaya sesungguhnya.

Tips Agar Tidak Kecaduan Game Online

Margaretha Soleman, M.Si, Psi menuliskan dampak buruk secara sosial, psikis, dan fisik dari kecanduan bermain game online dan cara-cara penyembuhannya.
Secara Sosial
Hubungan dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang.
Pergaulan kita hanya di game online saja, sehingga membuat para pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata.
Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain.
Perilaku jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan di game online.

Secara Psikis
Pikiran kita jadi terus menerus memikirkan game yang sedang kita mainkan. Kita jadi sulit konsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos atau menghindari pekerjaan.
Membuat kita jadi cuek, acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di sekeliling kita.
Melakukan apa pun demi bisa bermain game, seperti berbohong, mencuri uang, dll.
Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengan komputer membuat kita jadi tertutup, sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.

Secara Fisik
Terkena paparan cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan otak.
Kesehatan jantung menurun akibat bergadang 24 jam bermain game online. Ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan main.

Berat badan menurun karena lupa makan, atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik, kesehatan tubuh menurun akibat kurang olahraga. Yang paling parah adalah dapat mengakibatkan kematian.

Oktober 02, 2010

Dampak Negatif Facebook bagi pelajar

Posted by nc blogs 23.47, under ,, | 1 comment


Dampak negatif facebook semakin hari semakin terasa, meski pun para facebookers banyak yang tidak menyadari akan pengaruh negati facebook ini. Mungkin karena sudah kecanduan dengan yang namanya facebook. Tapi justru inilah yang berbahaya, yang tidak disadari. Oke buat kamu para remaja dan pelajar serta anak anak, kamu harus tahu apa saja dampak negatif dari facebook ini. Karena pengguna facebook di dominasi oleh para remaja usia 14-24 tahun sebanyak 61,1%.

1. Tidak peduli dengan sekitarnya

Orang yang sudah kecanduan facebook terlalu asyik dengan dunianya sendiri (dunia yang diciptakannya) sehingga tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan facebook sering mengalami hal ini. Tidak peduli dengan lingkungan sekitar, dunianya berubah menjadi dunia facebook. Ada yang bilang autis Haha, lebay


2. Kurangnya sosialisasi dengan lingkungan

Ini dampak dari terlalu sering dan terlalu lama bermain facebook. Ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial si anak. Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu lebih banyak di dunia maya bersama teman teman facebooknya yang rata rata membahas sesuatu yang nggak penting. Akibatnya kemampuan verbal si anak menurun. Tentu yang dimaksud autis di sini bukan dalam arti yang sebenarnya.

3. Menghamburkan uang

Akses internet untuk membuka facebook jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan (terlebih kalau akses dari warnet). Dan biaya internet di Indonesia yang cenderung masih mahal bila dibanding negara negara lain (mereka sudah banyak yg garatis). Ini sudah bisa dikategorikan sebagai pemborosan, karena tidak produktif. Lain soal jika mereka menggunakannya untuk kepentingan bisnis.

4. Mengganggu kesehatan
Terlalu banyak nongkrong di depan monitor tanpa melakukan kegiatan apa pun, tidak pernah olah raga sangat beresiko bagi kesehatan. Penyakit akan mudah datang. Telat makan dan tidur tidak teratur. Obesitas (kegemukan), penyakit lambung (pencernaan), dan penyakit mata adalah gangguan kesehatan yang paling mungkin terjadi.

5. Berkurangnya waktu belajar

Ini sudah jelas, terlalu lama bermain facebook akan mengurangi jatah waktu belajar si anak sebagai pelajar. Bahkan ada beberapa yang masih asyik bermain facebook saat di sekolah. Ayo ngaku..! "sorry yaw, aQ off dulu, Coz, ada guru nieh..!" Pernah menemukan yang seperti itu..?

6. Kurangnya perhatian untuk keluarga
Keluarga di rumah adalah nomor satu. Slogan tersebut tidak lagi berlaku bagi para facebookers. Buat mereka temen temen di facebook adalah nomor satu. Tidak jarang perhatian mereka terhadap keluarga menjadi berkurang.

7. Tersebarnya data pribadi

Beberapa facebookers memberikan data data mengenai dirinya dengan sangat detail. Biasanya ini untuk orang yang baru kenal internet hanya sebatas facebook saja. Mereka tidak tahu resikonya menyebarkan data pribadi di internet. Ingat data data di internet mudah sekali bocor, apalagi facebook yang gampang sekali di hack!

8. Mudah menemukan sesuatu berbau pornografi dan sex
Mudah sekali bagi para facebookers menemukan sesuatu yang berbau porno dan esex esex. Karena kedua hal itu yang paling banyak dicari di internet dan juga paling mudah ditemukan. nah, inilah fakta tidak dewasanya pengguna intenet Indonesia. Hanya mengguankan internet untuk mencari konten "berlendir". Di facebook akan sangat mudah menemukan grup sex, grup tante kesepian, grup cewek bispak dsb.

9. Rawan terjadinya perselisihan

Tidak adanya kontrol dari pengelola facebook terhadap para anggotnay dan ketidak dewasaan pengguna facebook itu sendiri membuat pergesekan antar facebookers sering sekali terjadi.Contoh paling fenomenal adalah kasusnya "Evan Brimob" beberapa waktu lalu. Kalao kamu nggak tahu Evan Brimob, beeuuh, ketinggalan berita nih..! Evan Brimob adalah seorang anggota kepolisian yang baru kenal facebook. Silakan dicari aja di google mengenai Evan Brimob dengan statementnya yang kontroversi: "Polisi nggak butuh masyarakat".

10. Awas penipuan..!

Seperti media media lainnya, facebook juga rawan terhadap penipuan. Apalagi bagi anak anak yang kurang mengerti tentang seluk beluk dunia internet. Bagi si penipu sendiri, kondisi dunia maya yang serba anonim jelas sangat menguntungkan.

Setelah kamu tahu dampak negatif facebook, nggak salah dong, untuk lebih berhati hati dan menggunakannya secara wajar..!
Sumber : http://hi-in.facebook.com/topic

Tentang Sebuah pendidikan

Posted by nc blogs 23.44, under ,, | No comments


Apa sih pendidikan???
Bagaimana kondisi dan karakter Negara merupakan wujud dari bagaimana pendidikannya, oleh karena itu pendidikan memiliki peran yang sangat vital atas maju mundurnya Negara. Karena secara langsung atau tidak langsung lembaga pendidikan akan mempengaruhi kehidupan manusia sebagai peserta didik. Sebagai contoh dari mana manusia akan tahu tentang norma-norma agama, sosial, maupun budaya jika tidak dari pendidikan. dan seorang peserta didik pun akan mendapat dunia baru ketika masuk ke lingkungan pendidikan yang hal itu akan mempengaruhi kepribadian ataupun psikologis-nya.

Pendidikan yang seharusnya sebagai alat untuk meningkatkan mutu serta kualitas bangsa kini telah menjadi hal yang sulit di dapat oleh rakyat. Padahal jelas di sebut dalam UUD 45 Pasal 31 bahwa “pendidkan adalah hak segala bangsa”. Lalu bagaimana rakyat bisa mendapatkan hak jika untuk masuk ke dalam sebuah lembaga pendidikan di haruskan membayar sejumlah uang. Sedangkan kondisi perekonomian rakyat masih sangat memprihatnkan. hal itu di perparah dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui UU sisdiknas (undang-undang sistem pendidikan nasional) no.20 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa “setiap peserta didik turut bertanggung jawab atas biaya pendidikannya” yang di tafsirkan oleh lembaga pendidikan untuk memungut biaya pendidikan dari peserta didiknya merupakan hal yang di halalkan Negara. Padahal dalam APBN Negara tahun 2010 yang jumlahnya mencapai Rp. 1000 triliun, pendidikan mendapat alokasi khusus sebesar 20% dari APBN tersebut. Namun kemana dan untuk apa dana tersebut tidak terasa jalas oleh kalangan peserta didik. dana BOS dan BOP untuk sekolah tingkatan dasar dan menengah yang merupakan program pemerintah dalam mewujudkan pendidikan gratis pun bukan merupakan jalan keluar bagi rakyat yang tidak mampu membayar biaya pendidkan yang selalu mengalami kenaikan tiap tahun, karena kenyataan yang terjadi pserta didik masih harus membayar biaya seragam, buku, ekstrakulikuker yang jumlahnya justru bisa melebihi biaya SPP.
Mahasiswa yang menempati strata tertinggi dalam penikmat pendidikan pun lambat laun mulai meninggalkan fungsinya sebagai pengabdi masyarakat sebagaimana di sebutkan dalam tridarma perguruan tinggi. Hal itu semakin nyata terlihat dengan semakin sibuknya mahasiswa dengan tugas dari kampus dan melupakan kondisi sekitarnya yang sangat memprihatinkan, padahal mahasiswa merupakan tingkatan yang paling di harapkan dalam mendorong perubahan di negeri ini.