Ratusan orang yang mengaku sebagai anti rokok menggelar aksi simpatik dengan membagi-bagikan stiker, selebaran yang berisikan tentang bahaya rokok bagi kesehatan. Aksi itu digelar di Bundaran Hotel Indonesia.
Para simpatisan yang menggunakan kaos berwarna biru tersebut membagi-bagikan stiker dan selebaran itu kepada pejalan kaki, pengendara baik yang menggunakan mobil atau sepeda motor.
Aksi itu dilakukan untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Slogan aksi itu adalah saatnya melindungi anak dan perempuan dari bahaya rokok
"Tujuan dari aksi ini adalah untuk menarik perhatian dan menumbuhkan gerakan peduli bahaya rokok bagi kesehatan," kata Kepala Promosi Depkes, Lilik Sulistyowati saat ditemui di Bunderan HI, Jakarta Pusat, Sabtu 29 Mei 2010.
Lilik melanjutkan rokok menyebabkan terjadinya penyakit tidak menular seperti cardiovaskular, struk, kanker paruparu dan juga kanker mulut serta kelainan pada kehamilan. Menurut badan kesehatan dunia (WHO), rokok adalah pembunuh yang akrab di tengah masyarakat. Setiap detiknya setiap orang meninggal karena rokok.
Sedangkan menurut datan Epidemi dunia menunjukkan tembakau membunuh lima juta orang setiap tahunnya. Jika ini terus berlanjut maka dikhawatirkan bahaya rokok di tahun 2020 akan menyebabkan terjadinya sepuluh juta kematian. Dan 70 % kematian itu terjadi di negara yang sedang berkembang.
"Tingginya populasi dan konsumsi rokok menempatkan Indonesia pada urutan ketiga konsumen tembakau atau rokok di dunia. Dengan konsumsi sebanyak 220 milyar batang pertahun 2005," ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar